HomeBlog

Upaya memaksimalkan pembinaan, Lapas Curup fasilitasi kegiatan keterampilan menjahit WBP

Menjadi penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Curup tidak lantas membuat warga binaan tidak bisa berkreasi. Bahkan, sebagian dari war

“ANAK LEMBAGA” LAGU CIPTAAN DARI WARGA BINAAN LAPAS KELAS IIA CURUP
Optimalkan pembinaan kemandirian WBP, Lapas Curup terus lakukan perawatan dan pemeliharaan kebun
Wujud Sinergitas dengan TNI/POLRI, Lapas Curup Terima Patroli Sambang Rutin

Menjadi penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Curup tidak lantas membuat warga binaan tidak bisa berkreasi.
Bahkan, sebagian dari warga binaan di Lapas Kelas IIA Curup bisa mengasah kemampuan dan menghasilkan sebuah karya.

Informasi yang diterima, sejumlah warga binaan pria di Lapas Kelas IIA Curup mampu menghasilkan berbagai karya desain Baju Pria dan Wanita yang dianggap stylish dan istimewa meski berada di dalam Lapas. mereka mampu menghasilkan karya seperti Baju Gaun, Safari dan desain pakaian unik lainnya.

Kalapas Kelas IIA Curup melalui Kasubsi Bimbingan Kerja & Pengelolaan Hasil Kerja, Sumpeno menjelaskan bahwa ada banyak pembinaan kemandirian di Lapas Kelas IIA Curup, Salah satunya yaitu Pembinaan Kemandirian Menjahit, Kegiatan Kemandirian ini bertujuan untuk mengaplikasikan dan mengembangkan keterampilan dan pengetahuan wbp dalam bidang menjahit, serta memberikan peluang bagi mereka untuk saling bertukar pengalaman dan ilmu yang dapat digunakan setelah menjalani masa pidana.

Adanya kegiatan kemandirian menjahit di dalam lapas memberikan kesempatan kepada warga binaan untuk saling belajar dan menguasai keterampilan baru. Mereka dapat mengembangkan teknik menjahit, memahami pola-pola busana, serta mengasah kemampuan dalam mengoperasikan mesin jahit. Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung dalam hal peningkatan keterampilan, tetapi juga memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk mengembangkan kreativitas dan rasa percaya diri mereka.
“Dengan adanya kegiatan Pembinaan Kemandirian Menjahit diharap warga binaan mampu memanfaatkannya sebagai modal usaha setelah mereka selesai menjalani masa pidana. Dengan mengembangkan kemampuan menjahit, mereka dapat membuka usaha jahit di rumah mereka sendiri atau bekerja di bidang industri tekstil dan fashion. Hal ini memberikan peluang bagi mereka untuk menghasilkan pendapatan, membangun kemandirian, dan mempersiapkan reintegrasi mereka ke dalam masyarakat,” Pungkas Sumpeno.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh dua orang warga binaan Pria, dan kegiatan kerja lapas curup membuka kemungkinan untuk warga binaan dengan pertimbangan khusus untuk ikut belajar menjahit. Sejauh ini minat warga binaan dalam kegiatan kemandirian ini cukup baik. Dengan hasil jahitan yang rapi dan model mengikuti permintaan customer, jasa jahit ini terhitung ramai pelanggan. (Ng19)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0