Kabupaten Rejang Lebong adalah salah satu kabupaten di Provinsi Bengkulu, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Curup. Kabupaten ini memiliki
Kabupaten Rejang Lebong adalah salah satu kabupaten di Provinsi Bengkulu, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Curup. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.559,42 km² dan populasi sekitar 285.748 jiwa (2023). Kabupaten ini berada pada ketinggian 600-700 mdpl. Kabupaten ini terletak di luak Ulu Musi, sebuah lembah yang dialiri Sungai Musi di tengah rangkaian Bukit Barisan dan berjarak 85 km dari Kota Bengkulu yang merupakan ibu kota provinsi.
Penduduk asli Rejang Lebong terdiri dari masyarakat Rejang dan Lembak. Masyarakat Rejang mendiami daerah-daerah seperti Selupu Rejang, Curup, Curup Timur, Curup Tengah, Curup Selatan, Curup Utara, Bermani Ulu dan Bermani Ulu Raya. Ada pula masyarakat Lembak mendiami Binduriang, Sindang Kelingi, Sindang Beliti Ilir, Sindang Beliti Ulu, Sindang Dataran, Kota Padang, dan Padang Ulak Tanding. Terdapat pula komunitas Serawai dan transmigran Jawa dalam jumlah yang cukup signifikan.
Secara topografi, Kabupaten Rejang Lebong merupakan daerah yang berbukit-bukit, yang merupakan bagian dari Jajaran Bukit Barisan dengan ketinggian 100 hingga 1000 mdpl. Dua puncak utama di daerah ini yaitu Bukit Kaba dan Bukit Daun, secara lokal dalam bahasa Rejang dikenal masing-masing dengan nama Têbo Kabêak dan Têbo Dawên.
DANAU MAS HARUN BASTARI
Danau Mas Harun Bastari ini adalah sebuah danau seluas 75 Ha yang indah dan dikelilingi oleh perbukitan yang hijau yang mudah dijangkau karena berada di pinggir Jalan Lintas Curup –Lubuk Linggau tepatnya di Desa Karang Jaya, Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. Lokasi ini dapat ditempuh dari pusat kota Bengkulu sekitar 95 Km. sedangkan jika dari Lubuk Linggau sekitar 32 Km. .
Ada satu keunikan yang ada di danau ini, yaitu adanya sebuah pulau yang berbentuk huruf C. Warga sekitar mengatakan bahwa huruf C tersebut melambangkan nama kota Curup. Wisata Danau Mas Harun Bastari didukung oleh fasilitas wisata berupa Hotel/ Homestay/ Cottage, Restauran, Toko oleh oleh yang tersebar di sekitar Danau.
Atraksi wisata yang didapat diantaranya adalah Wahana permainan anak, Keliling danau dengan perahu, Memancing, Outbond. Danau Mas Harus Bastarai dikelola oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Rejang Lebong dan menjadikannya sebagai Pendapatan Asli Daerah.
BUKIT KABA
Gunung Kaba adalah gunung berapi aktif yang terletak di Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Indonesia. Dari Kota Curup, gunung ini berada di sebelah tenggara dengan jarak sekitar 15 km. Mulanya, Lokasi disekitar Gunung Kaba merupakan salah satu cagar alam untuk perlindungan bunga Rafflesia. Namun, kini kondisi daerah wisata ini mulai tidak dapat diandalkan sebagaimana tujuan awal dibuat, yakni untuk taman lindung bagi beberapa flora Sumatra, dengan status kawasan menjadi taman wisata alam.
Pada tahun 1999 TWA Bukit Kaba menjadi kawasan IBA (Important Bird Area) Penting bagi burung.
Gunung dengan ketinggian 1.938 mdpl ini menyuguhkan pemandangan yang eksotis. Puncak Gunung ini dihiasi dengan dua buah kawah yang masing-masing berwarna hijau dan putih kecoklatan. Terdapat dua buah jalur yang dapat ditempuh untuk mencapai puncak. Jalur pertama menyuguhkan pemandangan hutan lebat yang penuh semak belukar dengan jurang di kanan-kirinya, sedangkan jalur yang lain telah dikeraskan dengan menggunakan aspal. Waktu tempuh dari pos pendakian menuju puncak adalah 2-3 jam perjalanan.
Pos jaga Pendakian dikelola oleh Pokdarwis (KelompoK Sadar Wisata) Bukit kaba yang merupakan organisasi yang berdiri sejak tahun 2000 yang di kelola oleh warga desa Sumber Urip, bekerja sama dengan BKSDA Bengkulu sebagai pemangku kawasan TWA.
Bukit Kaba atau Gunung Kaba merupakan bukit yang populer di Bengkulu. Tempat ini sangat diminati wisatawan, terutama yang menyukai trekking dan mendaki gunung. Bukit ini terletak di Desa Sumber Urip, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. Bukit ini berada pada ketinggian 1973 mdpl dan masuk ke dalam wilayah Taman Wisata Alam yang menjadi area perlindungan Bunga Rafflesia Arnoldi.
Konon, bukit ini memiliki delapan kawah gunung berapi, namun lima di antaranya tertutup rapat oleh vegetasi. Daya tarik Bukit Kaba ini terletak pada bagian puncaknya, di sana terdapat kawah hidup dan kawah mati. Bukit Kaba juga terkenal ramah untuk pendaki pemula, bahkan tersedia 2 jalur yang dapat ditempuh untuk mencapai puncaknya. Jalur pertama adalah jalur tanah biasa yang digunakan para pendaki. Jalur kedua merupakan jalan beraspal namun sudah cukup rusak.
Selain menikmati panorama yang ditawarkan dari atas puncak, jika kamu beruntung kamu bisa bertemu dengan gerombolan siamang yang hidup bebas di dalam hutan. Kamu juga bisa merasakan suasana romantis jika kamu memutuskan untuk berkemah di sana, karena di kawasan tersebut akan terlihat jelas cahaya ribuan bintang di gelapnya langit malam.
SUBAN AIR PANAS
Objek Wisata Suban Air Panas merupakan obyek wisata alam yang sudah lama diminati masyarakat Bengkulu. Tak hanya memancarkan aura keindahan dan kesejukan. Namun lokasi ini juga menyimpan cerita batu peninggalan yang banyak diyakini mengandung nilai mistis. Suban Air Panas berada di jalan lintas Curup-Lubuk Linggau dengan jarak tempuh sekitar 6 Km dari Kota Curup (Ibu kotakabupaten Rejang Lebong) atau sekitar 90 Km dari Provinsi Bengkulu.
Selain merupakan tempat rekreasi yang menyenangkan, air panas di obyek wisata ini dipercaya berguna untuk penyembuhan berbagai penyakit kulit, pegal linu dan rematik. Di lokasi ini terdapat kolam-kolam pemandian air panas. Bentuk kolamnya memang sederhana, tetapi alam yang ada di sekitarnya sangat asri bersanding dengan tebing-tebing yang ditumbuhi pepohonan. Dengan adanya perpaduan ini, suasana di kolam suban sangat alami.
Sumber air panas yang ada di kolam-kolam ini berasal dari mata air yang dialirkan melalui pipa-pipa atau bambu-bambu sehingga membentuk seperti pancuran. Di Pemandian Air Panas Suban ini terdapat kolam renang yang cukup luas. Kolam renang ini terbagi dua, untuk anak-anak sedalam 70 cm dan untuk orang dewasa sedalam 2 m. Disini juga tersedia penyewaan ban dan pelampung. Tidak jauh dari kolam renang yang luas ini, terdapat 3 buah kolam kecil yang berisi air panas alami.
Untuk panasnya kolam ini bisa dibilang tidak terlalu panas sehingga membuat Anda betah untuk berlama-lama berendam, hanya bagian-bagian tertentu dari sudut-sudut kolam ini yang memiliki suhu airnya yang cukup panas, karena berdekatan dengan sumber mata air panas. Berendam di dalam kolam air panas sungguh memberikan relaksasi yang luar biasa. Setelah berendam tubuh Anda serasa segar kembali, letih dan capek pun hilang seketika. Objek wisata yang mulai dibuka untuk umum pada 1 November 1967 ini sangat diminati masyarakat karena menawarkan daya tarik tersendiri. Selain cocok untuk liburan keluarga, tempat ini juga cocok untuk sarana refreshing remaja dan anak-anak.
Di lokasi ini juga terdapat air terjun yang indah dengan ketinggian + 90 m dengan air yang jernih dan dingin. Selain itu terdapat dua buah peningalan Suku Rejang yaitu Batu Megalitikum dengan lokasi berbeda. Batu pertama terdapat dibagian bawah. Batu megalitikum di lokasi pertama ini juga sering disebut dengan “Tri Sakti”. Seratus meter dari lokasi pertama, terdapat pula satu lagi batu megalitikum yang dikenal dengan nama “batu menangis” atau “Putri Selangkah”.
Batu Tri Sakti memiliki cerita tentang tiga orang hebat yakni Sebei Teret, Sebei Tikis dan sebei Bitan yang hinga kini dipercayai dapat memberikan pertolongan kepada pengunjung. Bahkan hingga saat ini, masih ada beberapa warga yang meminta pertolongan dengan membawa beberapa sesajian ke tempat keramat itu. Sedangkan Batu Menangis atau sekarang disebut “Putri Selangkah”, konon katanya dulu batu tersebut dijadikan tempat merenung dan menangis sang putriyang bernama Gemercik Emas yang tidak mau dijodohkan dengan Putra Gambir Melang yang merupakan putra Suku Rejang.
Disebut Putri Selangkah, karena dahulu setiap putri tersebut hendak pergi ke arah empat penjuru mata angin baru selangkah putri itu berjalan, kemudian langsung menghilang dan telah sampai di tempat tujuan. Dulu batu itu memang sering mengeluarkan air. Sebagian warga mempercayai, batu itu merupakan air mata Putri Selangkah. Hanya saja, saat ini batu itu sudah jarang mengeluarkan air. Air Putri Selangkah ini juga diyakini bisa melancarkan urusan jodoh. Anda biasa mengusapkan air dari batu itu ke alis mata.
Akses menuju Suban Air Panas tidaklah sulit karena letaknya hanya berjarak sekitar 3 kilometer dari Jalan Negara. Bila Anda memulai dari Kota Bengkulu jarak yang ditempuh sekitar 90 kilometer dan memakan waktu perjalanan lebih kurang 2 jam. Anda yang ingin berkunjung bisa menggunakan kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat. Panorama alam yang indah dan udara yang sejuk di sepanjang perjalanan menuju lokasi membuat perjalanan liburan anda menjadi kenangan yang tak terlupakan.
AIR TERJUN BATU BETIANG
Kecamatan Bermani Ulu raya memiliki potensi Objek wisata yang sangat menarik yaitu air terjun Batu Betiang yang dengan penduduk sekitar sering disebut Telun, namun saat ini belum dikelola oleh pemerintah maupun penduduk setempat sehingga keadaannya masih sangat alami. Lokasi objek wisata ini baru dikenal belakangan ini setelah banyak para wisatawan setempat yang berdatangan kesana untuk menikmati pemandangan air terjun tersebut.
Air terjun yang terletak disalah satu desa yaitu Desa Babakan Baru memiliki akses jalan setapak yang dikelilingi oleh perebukitan dengan jarak tempuh + 25 Km dari Kabupaten Kota Atau + 2 Jam jika ditempuh dengan jalan kaki dari Desa Babakan Baru.
Air terjun ini memiliki keunikan yang hanya satu-satunya di antara air terjun lainnya yang ada di Kabupaten Rejang Lebong, salah satunya yaitu adanya batu-batu persegi empat memanjang yang berdiri kokoh disekitar air terjun setinggi + 20 meter ini. Jadi jika kita perhatikian bentuknya menyerupai tiang-tiang batu yang tersusun rapi, oleh karena itu dengan masyarakat setempat dinamakan Air Terjun Batu Betiang. Lokasi air terjun ini memiliki luas + 1 Hektar yang juga berbatasan dengan Kerinci Seblat.
(Bersambung…)
COMMENTS