Curup- PENGOLAHAN KOPI BUBUK “ADIREJO” MILIK LAPAS CURUP. Kopi menjadi salah satu komoditas khas yang dihasilkan oleh masyarakat Kabupaten Reja
Curup- PENGOLAHAN KOPI BUBUK “ADIREJO” MILIK LAPAS CURUP.
Kopi menjadi salah satu komoditas khas yang dihasilkan oleh masyarakat Kabupaten Rejang Lebong. Produksi Kopi robusta menjadi yang utama dari jenis kopi lainnya, karena memang sangat cocok dengan jenis tanah yang ada di Bumi Rafflesia ini.
Salah satu jenis kopi andalannya yaitu Robusta sangat digemari oleh para penikmat kopi. Komoditi potensial tersebut juga dilirik oleh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Curup sebagai sarana pengembangan kemandirian para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Ya, berlabel Kopi Adirejo, Lapas Kelas IIA Curup mulai mengolah kopi bubuk kemasan hasil karya WBP ini kepada Sesama WBP, Petugas, dan masyarakat.
Kepala Lapas Kelas IIA Curup,Ronaldo Devinci Talesa mengungkapkan, sebelumnya para WBP memang dilatih keterampilan pengolahan biji kopi menjadi bubuk dan pengemasan oleh Instruktur dari mitra keja dari PKBM (Pusat Kegiatan Belajar masyarakat) Kabupaten Rejang Lebong.
Sebagai salah satu program pembinaan kemandirian, pengolahan Kopi Adirejo tentunya efektif meningkatkan kemampuan dan pengalaman para WBP. Namun diakui Ronaldo ada beberapa kendala yang ditemui dalam mengembangkan Kopi Adirejo. Tingginya harga bahan baku biji kopi dan situasi ekonomi nasional serta global tak pelak menyebabkan permintaan Kopi menurun.
Ditambah lagi, menjamurnya pengusaha barista kopi bubuk juga menjadi tantangan tersendiri di tengah iklim pasar yang kurang bersahabat. Oleh sebab itu, ia berpendapat perlu ada pelatihan lanjutan untuk menjaga kualitas cita rasa.
“Dalam hal ini, menurut saya harus ada kegiatan pelatihan lanjutan untuk meningkatkan kemampuan WBP atau petugas dalam melaksanakan produksi Kopi Adirejo. Misalnya mencoba melakukan diversifikasi bahan baku kopi dari berbagai daerah untuk menambah varian produk. Tapi sayangnya saat ini kami belum menemukan mitra dalam mencari bahan baku. Selama ini pembuatan produk masih dikelola secara mandiri,” ujarnya.
Melalui Kopi Adirejo, Ronaldo berharap pembinaan kemandirian ini terus dikembangkan karena bermanfaat untuk mengasah keterampilan dan dapat menjadi modal bagi WBP saat kembali ke masyarakat nantinya. Terlebih trend minum kopi dan penjualannya sangat diminati saat ini. (Ng19)
COMMENTS